Judul : HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon!
link : HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon!
HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon!
Hariadi Aji
Sempat bekerja di PLN pada tahun 2010 setelah lulus studi jenjang S1, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di jenjang yang lebih tinggi lagi. Tidak tanggung-tanggung pilihan ia tetapkan untuk studi di luar negeri demi mengejar passion di bidang kelistrikan. Beasiswa StuNed menjadi penghubung yang ia manfaatkan untuk studi S2 di Delft University of Technology pada jurusan Electrical Sustainable Energy.
Ketika berada di Belanda ia tidak hanya terpaku pada studi yang ia ambil saja namun ia jua mengikuti kegiatan organisasi khususnya dalam PPI. Selama studi yang ia ambil pada 2013-2016 ia sekaligus aktif dalam Divisi Komunikasi dan Informasi PPI Belanda 2013-2014 dan juga menjadi Koordinator Kawasan Amerika-Eropa Dewan Presidium PPI Dunia 2014-2015.
Suasana Ramadhan di Belanda memang berbeda dari di Indonesia karena tantangan utamanya adalah untuk berpuasa selama 19 jam. Subuh jam 3:00 dan Maghrib jam 22:00. Namun tantangan waktu tidak begitu berasa, karena berbeda dari di Indonesia, di Belanda kita tidak tergoda apabila melewati restoran-restoran di luar saat sedang jalan jalan. Karena umumnya restoran-restoran di Belanda menyajikan makanan yang tidak halal ataupun menyajikan alkohol. Tapi yang jadi permasalahan utama adalah harga di restoran manapun di Belanda yang mahal, walaupun itu restoran halal (maklum mahasiswa, hehe). Satu porsi biasanya bisa variatif antara 7-15 euro belum minum (1 euro = Rp 15.500).
Shalat Tarawih di Belanda
Di kota tempat saya pernah tinggal, yaitu Delft, setiap Masjid yang pernah saya datangi umumnya menyediakan tajil bersama maupun buka puasa bersama dengan menu makan berat. Sebagai contoh di Masjid Sultan Ahmed yang merupakan Masjidnya orang Turki, ataupun Masjidnya orang Maroko di kota Delft. Setiap saya dan teman-teman datang ke sana untuk ifthar, selalu diberikan menu buka puasa makan berat. Misal satu roti besar beserta bumbu karinya.
Selepas Ifthar dan makan berat selama 20 menit, Iqamah memanggil Sholat maghrib berjamaah. Lalu sekitar satu setengah jam kemudian, mendekati jam 11:30 Adzan Isya berkumandang dan dilakukan solat Isya dilanjutkan Tarawih berjamaah. Masjid Turki biasanya melakukan 23 rakaat, masjid Maroko 11 rakaat. Namun keduanya selesai dalam waktu yang bersamaan sekitar pukul 12:30 pagi.
Berbuka Puasa di Belanda
Berbuka puasa di Belanda adalah jam 22:00. Toko-toko dan swalayan di kebanyakan tempat di Belanda sudah tutup kecuali pusat tourism seperti di Amsterdam. Di Delft sendiri tidak ada swalayan yang buka melebihi jam 22:00. Karena itu, jalan teraman adalah masak sendiri di rumah. Ada beberapa cara lainnya sih kalau memang sudah nggak bisa masak sendiri :
Misalnya :
• Beli makanan siap saji yang disajikan di Swalayan, misalnya swalayan Albert Heijn dan Jumbo (bukan promosi ya hehe). Banyak pilihan makanan yang nggak haram koq. Ijtihadnya, kita selalu lihat bahan-bahan untuk memasaknya, yaitu hindari penggunaan e471 (Mono/Digliserida), semua varian alkohol, dan gelatine, dan bahan tak halal lainnya. Uniknya, di Belanda, banyak makanan Indonesia yang disajikan siap saji di supermarket. Misalnya Sate Ajam. Kita tinggal ambil dari kulkasnya, bawa ke rumah, panaskan
• Beli dari beberapa katering di kota setempat. Biasanya keluarga kawan-kawan mahasiswa seperjuangan ada beberapa yang bisa masakin untuk kita. Minta temen masakin, kita beli. Syukur kalo dikasih gratis hehe.
Respon Teman-Teman Selama Puasa di Belanda
Puasa di Belanda memang luar biasa lamanya, bayangkan 18-19 jam nggak makan minum. Tapi temen2 yang puasa di Belanda nggak boleh sombong dulu, karena di atas langit masih ada langit. Temen-temen yang berada di utara lagi, misalnya Rusia, Swedia, Norwegia lebih lama lagi. Bahkan matahari hanya muncul sekitar 2 jam. Kalau sudah begini, silakan mengikuti pendapat ulama setempat mengenai waktu berbuka.
Jadi ya disyukuri saja yang di Belanda. Masih kuat koq 19 jam selama 30 hari. Sudah terbukti oleh sebagian besar temen-temen Eropa yang alhamdulillah kuat menjalani puasa ramadhan secara penuh. Lebih lama puasa, doa lebih diijabah ya mudah-mudahan hehe.
Acara Ramadhan PPI Belanda
Dalam 2 tahun ke belakang, PPI Negara di bulan Ramadhan menyerahkan kepada PPI Kota masing-masing. Biasanya, bekerja sama juga sama grup pengajian tiap kota. Acara yang diadakan seperti ngaji bareng, barbeque sebelum puasa (munggahan), juga untuk Solat Ied seperti Iedul Fitri . Biasanya kegiatan-kegiatan ini dikomandoi oleh grup pengajian yang terdiri bukan hanya mahasiswa, namun karena tetap jumlah mahsiswa di Delft (misalnya) lebih dominan, banyak teman-teman mahasiswa juga yang mengurus ini walaupun bukan dalam wadah PPI. PPI Negara sendiri mengadakan beberapa kegiatan seperti pengumpulan sedekah, atau pembuatan artikel berpuasa di luar negeri .
Pengalaman Tidak Terlupakan
Yah, mungkin ini biasa terjadi di Indonesia juga, yaitu pada saat kita terlambat untuk bangun untuk sahur. Di Belanda pun pernah teralami oleh saya dan istri tercinta. Kami berbuka puasa dengan nyemil, bukan makan berat, karena rencana makan beratnya saat sahur. Lalu setelah sholat beres kami tidur, tak terasa tidur, bangun2 sudah jam 4 pagi, dimana waktu subuh sebenernya jam 3… alias (kebablasan)….. Yaa Allah kuatkanlah diri hamba. Eh alhamdulillah kalo emang niat nyelesein bisa koq.
Tips Tetap Fit Selama Puasa di Belanda
Untuk tetap fit selama berpuasa, saran saya, bulatkan niat sejak sahur, puasanya harus yang sangat berkualitas. Dari sahur, niatin nggak akan buka di tengah2. Niatin penuh juga puasa 30 hari selama bulan ramadhan. Selalu percaya bahwa puasa itu adalah sarana detoxifikasi fungsi alat tubuh, jadi orang yang berpuasa insya Allah biasanya akan lebih fit, terutama apabila ikhlas saja pasrah berpuasanya. Jangan lupa untuk berolaharaga ringan seperti jalan-jalan ataupun bersepeda. Jangan hanya tiduran di rumah dan hanya ngampus. Karena gerak tubuh akan menghilangkan hormon hormon yang membuat orang jadi suudzon.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
\
Nah, saat ini Hariadi Aji termasuk salah satu dari 9 penulis buku Dari Kami Untuk Negeri "Mencintai Indonesia Dari Negeri Seberang".
Buku ini adalah catatan perjuangan pelajar Indonesia di luar negeri yang bersatu dalam wadah PPI Dunia. Pada 2016 ini, keanggotaan PPI Dunia mencapai 51 PPI Negara. PPI Dunia hadir sebagai fasilitator penampung ide-ide pelajar Indonesia di luar negeri. Ide tersebut dirancang dalam bentuk rencana aksi yang kemudian direalisasikan dalam bentuk program kerja dengan satu tujuan utama yaitu kemajuan Indonesia.
Melalui buku ini, 9 tokoh alumni pengurus PPI Dunia berbagi cerita tentang bagaimana cara meraih prestasi tertinggi ketika belajar di luar negeri; bagaimana cara menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik, bagaimana cara mengatur waktu kuliah dan organisasi, bagaimana cara mengharmonisasikan bidang yang ditekuni dengan dunia kerja di masa depan, langkah-langkah dalam mendaftar kuliah ke luar negeri, cara bagaimana agar kuliah kalian tetap lancar, dan masih banyak lagi tips dan ilmu penting yang dibagikan kepada para pembaca melalui buku ini.
Pembaca akan mendapatkan pencerahan dan gambaran tentang dunia pendidikan dan organisasi di luar negeri. Setelah membacabuku ini semangat dan tujuan untuk mencicipi ilmu di luar negeri akan lebih nyata.
elalui buku ini, 9 tokoh alumni pengurus PPI Dunia berbagi cerita tentang banyak hal penting yang harus kamu lakukan dan kamu dapatkan ketika kuliah di luar negeri sambil berorganisasi. Hal-hal positif yang bisa kamu dapatkan ketika dan setelah membaca buku ini adalah:
1. Kamu akan dengan mudah memahami dan kemudian bisa mengaplikasikan ilmunya karena buku ini menggunakan bahasa yang friendly, dan berdasarkan cerita nyata dari para penulis.
2. Kamu akan mendapatkan panduan langkah-langkah kuliah ke luar negeri dalam bentuk cerita pengalaman pribadi.
3. Kamu akan mendapatkan cara-cara kongkrit dalam mengatasi berbagai macam halangan yang muncul ketika kamu hendak kuliah ke luar negeri
4. Kamu akan mendapatkan panduan untuk mencapai prestasi tertinggi ketika belajar di luar negeri
5. Kamu akan mendapatkan panduan untuk menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik ketika kuliah di luar negeri
6. Kamu akan mendapatkan panduan untuk mengatur waktu kuliah dan organisasi di luar negeri
7. Kamu akan mendapatkan panduan dalam mengharmonisasikan bidang yang kamu tekuni dengan dunia kerja di masa depan
8. Kamu akan mengetahui rahasia-rahasia dalam mendapatkan beasiswa kuliah ke luar negeri
9. Kamu akan mendapatkan panduan agar kuliahmu di luar negeri tetap lancar dan sukses sampai dengan kamu lulus dan pulang ke Indonesia.
CARA PEMESANAN
Harga Rp 157.000,- . Silahkan mengirim SMS/WA ke 082136005515 atau Line@inspirabook dg format : DARI KAMI UNTUK NEGERI # NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # NO HP.
Transfer ke rekening di bawah ini, semuanya atas nama Sri Rahmawati :
BCA 8610292250
BNI 0165318957
BRI 1056-01-004593-50-2
Mandiri 132-00-1465845-5
Harga sudah termasuk ongkos kirim ke seluruh wilayah Indonesia.
Setelah transfer, harap konfirmasi ke Whatsapp : 082136005515 atau Line@inspirabook
INSPIRA BOOK OFFICE
Jalan Pasir No.35, Gamping, Yogyakarta, 55294
Telp: (0274) 5305734 |
WA/SMS 1: 0821-3700-8000
WA/SMS 2: 0823-0016-6669
WA/SMS 3: 0815-7357-1433
WA/SMS 4: 0821-3600-5515
ID LINE: @inspirabook
Info Lebih Lengkap:
Demikianlah Artikel HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon!
Sekianlah artikel HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon! dengan alamat link https://beritahumedia.blogspot.com/2016/06/hariadi-aji-19-jam-puasa-di-belanda.html
0 Response to "HARIADI AJI: 19 Jam Puasa di Belanda Harus Rajin Bergerak Untuk Menghilangkah Hormon-Hormon Suuzdon!"
Post a Comment